Minggu, 15 Februari 2015

Ibu & Anak Tewas Dibantai Pria Misterius

PURWAKARTA - Pembunuhan sadis  terjadi di Kampung Kihiang Desa Lebak Anyar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta. Peristiwa nahas yang terjadi dinihari tadi ini menimpa ibu dan dua orang anaknya.

Korban adalah Sri (30) dan Amelia (11) anak sulungnya tewas bersimbah darah akibat sabetan senjata tajam. Sedangkan anak bungsunya Alvian (5) kritis karena mengalami luka tusukan pada dada kirinya.
Sri diketahui dalam keadaan mengandung anak ketiganya. Sementara saat kejadian suaminya Dodo sedang tidak ada di rumah lantaran sedang bekerja. Belum diketahui pasti motif pembunuhan sadis ini, namun dugaan sementara adalah perampokan.

Salah seorang warga setempat,Yadi mengungkapkan dirinya mendengar teriakan minta tolong dari rumah korban. Bahkan saat itu ada warga yang memergoki seorang pria tak dikenal keluar dari dalam rumah korban.
"Katanya pria itu berpapasan dengan tetangga saya yang juga mendengar suara minta tolong, dan sempat ditanya. Pria asing itu mengaku teman suami korban dari Jawa. Tidak sempat ngobrol panjang pria itu kemudian dengan tergesa-gesa bergegas pergi menggunakan sepedah motor,"ujar Yadi Minggu (15/2/2015).
Karena curiga terjadi sesuatu, warga kemudian mendatangi rumah korban. Warga terkejut setelah mengetahui Sri yang hamil lima bulan itu sudah berlumuran darah bersama kedua anaknya. Tak berpikir panjang warga kemudian menghubungi polisi.

Sementara anak bungsunya Alvian yang diketahui masih bernyawa dilarikan ke RSUD Bayu Asih Purwakarta oleh warga. Sedangkan Sri dan anak Cikalnya Amelia yang sudah meninggal terakhir dievakuasi. Ketiganya hingga sore ini masih berada di rumah sakit plat merah tersebut.

Kasatreskrim Polres Purwakarta AKP Tri Suhartanto yang datang ke lokasi kejadian menjelaskan, pihaknya masih mendalami motif pembunuhan tersebut. Pihaknya juga belum bisa memberikan keterangan lebih jauh apa itu murni perampokan atau ada unsur lainya. "Sejauh ini belum diketahui karena masih diselidiki," singkatnya.

Jumat, 13 Februari 2015

Cerita Seram Teror ke Pegawai KPK Hingga Diungsikan ke Safe House

Jakarta - Ancaman terhadap KPK tidak hanya diarahkan ke pegawai saja, melainkan juga keluarga dari staf lembaga antikorupsi itu. Keluarga yang diancam itu pun diamankan ke 'safe house'

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, dari sekian banyak teror, ancaman terhadap keluarga pegawai senior KPK di sektor penindakan, adalah yang paling serius. Ada sekelompok orang tak dikenal yang meneror keluarga sang pegawai.

Oleh karena itulah, KPK mengamakan keluarga si pegawai ke tempat aman. Bahkan si pegawai senior yang menempati posisi struktural di bagian penyidikan itu, sampai saat ini belum ketemu keluarganya.

Dia memilih untuk menunggu situasi reda. Sang pegawai merupakan anggota polisi yang ditugaskan di KPK. Kabarnya karena ancaman itu dia mengajukan surat pengunduran diri.

Terkait dengan adanya ancaman itu, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyatakan teror memang juga dialamatkan ke keluarga pegawai KPK. "Ancaman menyangkut nyawa, ini persoalan serius," kata Bambang dalam konferensi pers, Rabu (13/2/2015).

Mengenai upaya penyelamatan terhadap keluarga yang diteror, belum ada pernyataan resmi dari pihak KPK. Namun Bambang juga sudah menyatakan, KPK sudah membentuk tim khusus untuk menangani persoalan teror ini.

"Biarkan tim ini bekerja. Nanti akan diungkap semuanya ke publik," ujar Bambang.

Selasa, 10 Februari 2015

Ini Pengakuan Sadis Pria Beristri yang Bunuh PSK Hamil

Semarang - Pelaku pembunuhan PSK di Resosialisasi Argorejo Sunan Kuning Semarang ternyata seorang residivis kasus penganiayaan. Pria bernama Sukowati (24) alias Icuk yang dibekuk itu beralasan tidak berniat membunuh, hanya menganiaya.

"Saya cuma cemburu, enggak niat bunuh," kata Icuk di Mapolrestabes Semarang, Rabu (11/2/2015).

Icuk sudah mengenal korban NH (18) atau Ririn sejak 7 bulan lalu. Meski sudah beristri dan memiliki anak, Icuk tetap mendekati Ririn hingga akhirnya hamil 3 bulan. Dalam pengakuannya, ia cemburu karena korban mengatakan akan mencari laki-laki lain karena sudah tidak betah dengan dirinya.

"Dia selama ini saya rawat waktu kerja jual bakau, pas saya enggak punya kerja dia kerja ini. Hari Selasa (3/2) saya ke sini antar dia buat cari kerja. Saya cemburu. Yang dikandungnya itu anak saya," ujarnya.

"Saya punya anak istri di Parakan," imbuh Icuk.

Sejak hari Sabtu (7/2) ia sudah terlibat cekcok dengan korban dan mulai main tangan. Puncak kemarahannya terjadi hari Selasa (10/2) kemarin sekitar pukul 01.00 di tempat singgah sekaligus kerja di wisma Umi Kasum di Jalan Argorejo gang 1.

Gelap mata, Icuk menghajar korban di lengan, kepala, pinggul dengan tangan kosong. Kemudian ia mengambil asbak batu lalu menghantamkannya ke dahi, janggut, dan dua lutut hingga asbak keras itu pecah.