PAMEKASAN- Gua penuh batu berkilau di Dusun Rojing, Desa Blaban, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur,
yang ditemukan warga setempat, semakin menarik perhatian. Paska dibuka
untuk umum, ratusan pengunjung datang ke lokasi untuk melihat langsung
keindahan gua.
Salah seorang warga, Busri, menyatakan dirinya sudah dua kali datang ke lokasi gua. Namun, dia baru bisa menikmati keindahan gua pada kunjungan kedua. Sebab saat pertama kali datang , gua masih belum dibuka untuk umum.
"Saya penasaran sekali ingin tahu suasana di dalam gua. Sebab kalau hanya lihat di gambar, kurang puas," terang Busri kepada Okezone, Jumat (13/03/2015).
Namun saat sudah masuk ke dalam gua, dia mengaku sedikit kecewa karena kurangnya penerangan di dalam gua. Padahal dirinya sangat ingin sekali mengabadikan kesempatannya berada di dalam gua. Bahkan hampir semua pengunjung berfoto di dalam gua. "Kalau lampunya ada, tapi banyak yang mati. Sehingga gua menjadi gelap. Padahal kami niatnya mau foto-foto," imbuhnya.
Selain penerangan, Busri juga mengeluhkan sempitnya lorong di dalam gua. Sehingga menyulitkan pengunjung untuk menelusuri titik yang ada di dalam gua. Apalagi dengan sempitnya lorong tersebut membuat kondisi gua menjadi pengap dan panas meski sudah dipasang kipas angin.
"Kalau bisa, lorong-lorong di dalam gua diperlebar. Sebab kami harus berdesak-desakan sesama pengunjung," imbuhnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, gua yang ditemukan warga saat menggali sumur tersebut sudah dibuka untuk umum. Cukup membayar Rp20 ribu, pengunjung bisa menikmati keindahan gua yang dipenuhi batuan stalagmit dan batuan marmer tersebut.
Salah seorang warga, Busri, menyatakan dirinya sudah dua kali datang ke lokasi gua. Namun, dia baru bisa menikmati keindahan gua pada kunjungan kedua. Sebab saat pertama kali datang , gua masih belum dibuka untuk umum.
"Saya penasaran sekali ingin tahu suasana di dalam gua. Sebab kalau hanya lihat di gambar, kurang puas," terang Busri kepada Okezone, Jumat (13/03/2015).
Namun saat sudah masuk ke dalam gua, dia mengaku sedikit kecewa karena kurangnya penerangan di dalam gua. Padahal dirinya sangat ingin sekali mengabadikan kesempatannya berada di dalam gua. Bahkan hampir semua pengunjung berfoto di dalam gua. "Kalau lampunya ada, tapi banyak yang mati. Sehingga gua menjadi gelap. Padahal kami niatnya mau foto-foto," imbuhnya.
Selain penerangan, Busri juga mengeluhkan sempitnya lorong di dalam gua. Sehingga menyulitkan pengunjung untuk menelusuri titik yang ada di dalam gua. Apalagi dengan sempitnya lorong tersebut membuat kondisi gua menjadi pengap dan panas meski sudah dipasang kipas angin.
"Kalau bisa, lorong-lorong di dalam gua diperlebar. Sebab kami harus berdesak-desakan sesama pengunjung," imbuhnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, gua yang ditemukan warga saat menggali sumur tersebut sudah dibuka untuk umum. Cukup membayar Rp20 ribu, pengunjung bisa menikmati keindahan gua yang dipenuhi batuan stalagmit dan batuan marmer tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar